Senin, 09 Maret 2015

Tugu Presiden Soekarno, 1951, Sumber Jaya, Lampung Barat

http://www.mahamerulambar.com/2010/12/tugu-ir-soekarno-sumber-jaya-lampung.html
Hari itu tanggal 14 Nopember 1952,Presiden Republik Indonesia Ir Soekarno,melakukan peletakan batu pertama pendirian Tugu Peringatan yang sekarang terletak di Kelurahan Tugu Sari depan Koramil Kecamatan Sumberjaya, Tugu tersebut sebagai tanda diresmikannya keseluruhan wilayah Way Tenong dan Way Tebu menjadi wilayah yang Bernama SUMBERJAYA.Oleh Presiden Soekarno dinamakan Sumberjaya karena beliau menginginkan wilayah itu sebagai sumber kejayaan. 


Wilayah kecamatan Sumberjaya sebelumnya merupakan hutan belantara yang termasuk bagian dari wilayah Kerajaan/Marga Kenali (sekarang masuk wilayah kecamatan Belalau) kemudian datanglah penduduk baru yang berasal dari Marga Balik Bukit dan Sumatera Selatan,tetapi sekarang belum diketahui secara pasti kapan penduduk tersebut datang dan membuka wilayah hutan belantara tersebut.Penduduk dari Marga Balik Bukit membuka wilayah hutan Way Tebu yang sekarang menjadi Pekon Muarajaya I & Muarajaya II.Setelah wilayah-wilayah ini berkembang dengan pesat maka Pasirah Kenali dengan Upacara Adat meresmikan wilayah tersebut menjadi marga yang berdiri sendiri,yang berada di wilayah Way Tenong diberi nama Marga Way Tenong dan yang berada di Way Tebu diberi nama Way Tebu
Perkembangan berikutnya,Biro Rekontruksi Nasional BRN mengadakn penelitian di daerah tersebut apakah ada kemungkinan utk menempatkan penduduk baru yang berasal dari Jawa.Atas dasar tersebut pada tahun 1950/1951 dengan ijin Residen Lampung waktu itu Mr.Gele Harun didatangkanlah penduduk baru dari Jawa Barat ( Tasik Malaya,Garut,Ciamis,Kerawang dan sekitarnya).Rombongan transmigrasi dibagi dua : 1 Partisan Siliwangi dibawah pimpinan Raden Ama Puradireja,dengan membuka hutan di wilayah Way Tenong dan Way Tebu yang sekarang menjadi Pekon Sukajaya,Purajaya,Purawiwitan,Simpangsari dan Puralaksana.Rombongan ini berasal dari kabupaten Tasik Malaya dibawah pimpinan Bandaniji Suja'i Kanta Atmaja dan Tanu Wijaya dan membuka hutan yang sekarang menjadi pekon Tribudisyukur dan Sukapura

 Untuk menghindari persengketaan wilayah Way Tebu dan wilayah Way tenong yang semula merupakan wilayah kekuasaan Bukit Kemuning maka diresmikanlah keseluruhan wilayah Way Tebu dan wilayah Way tenong tersebut menjadi wilayah yang berdiri sendiri di beri nama Sumberjaya oleh Presiden RI Ir Soekarno pada tanggal 14 Nopember 1952 ( Sumber Info : Arsip kecamatan Sumber Jaya Lampung Barat, Foto-foto #DutaSuhanda, @MahameruFMLiwa)

https://purawiwitan.wordpress.com/2012/07/15/legenda-dan-sejarah-pekon-2/
Legenda dan Sejarah Pekon Purawiwitan

Pekon purawiwitan mulai berdiri secara administratif pada tanggal 23 september 1953 yang semula sebagai pemukiman baru yang berasal dari kabupaten karawang Jawa Barat yakni berupa transmigrasi Biro Rekonstruksi Nasional (BRN). Adapun Transmigrasi tersebut datang di daerah pemukiman baru ini yaitu pada tahun 1952, yang terdiri dari satu rombongan yang dipimpin oleh Ama Raden Puradireja Guru Organisasi PS/Partisan Siliwangi dari Sagala Herang Subang Jawa Barat yang terdiri dari 715 KK..

Dimana diantara jumlah tersebut diatas 340 KK adalah yang menjadi penghuni Pekon Pura Jaya sekarang ini, sedangkan 375 KK adalah yang menjadi penghuni Pekon Purawiwitan yang waktu itu terdiri dari 1500 jiwa. Saat berdirinya Pekon Purawiwitan pada tahun 1953 yang mempunyai Pemerintahan Pekon tersendiri pada waktu itu yang menjadi Kepala Desa adalah Sdr. AHIM. Nama Purawiwitan diberikan oleh Raden Ama Puradireja yang berasal dari kata PURA artinya Gerbang , WIWITAN artinya Memulai /Pertama. Saat awal berdiri Purawiwitan memiliki 3 Kapunduhan yang saat ini artinya Kepemangkuan dan beberapa orang RT yaitu Kapunduhan Tanjung Reja, Cipta Daya dan Cipta Negara .